Pesan dari para teknisi bahwa saat mendirikan sebuah Repeater Radio Station (Stasiun Radio Pancar Ulang) hasilnya tidak akan bisa langsung dinikmati dengan sempurna baik dalam transmitting maupun receiving nya. Pendapat tersebut ternyata ada betulnya, tidak terkecuali dengan apap yang menimpa RPU RAPI Wilayah 1113 Kabupaten Pemalang (JZ11ZRW13) yang lahir kembali setelah beberapa tahun silent.
Tatkala titik nol RPU ditempatkan di Bukit Kumitir, Desa Majakerta, Kecamatan Watukumpul, kendala yang dihadapi diantaranya titik lokasi RPU merupakan daerah langganan petir, gangguan pada frekuensi input maupun outputnya, sehingga komunikasi pada RPU saat itu menjadi kurang nyaman karena terdengar sangat keruh. Dan akhirnya, RPU pun silent selama lebih dari dua tahun meskipun pernah ada upaya untuk mencoba menghidupkan kembali dengan merelokasi titik nol namun belum berhasil.
Secercah harapan akhirnya kembali muncul setelah terbentuknya Kepengurusan RAPI Wilayah 1113 Kabupaten Pemalang yang baru pada minggu awal bulan November 2023. Aspirasi sebagian besar anggota agar RPU dihidupkan kembali semakin sering dan semakin santer terluapkan melalui wadah media lain. Dengan mempertimbangkan kebutuhan Bantuan Komunikasi (Bankom) Nataru 2023/2024, Pengurus Wilayah dengan dukungan penuh dari Ketua DP2OW akhirnya memutuskan untuk menghidupkan kembali JZ11ZRW13 menggunakan Output di 142.320 MHz dan Input di 143.020 MHz atau duplex +0.700 MHz (sesuai alokasi frekuensi koordinasi wilayah dari Pengurus Daerah 11 Provinsi Jawa Tengah). Lokasi titik nol ditetapkan di Desa Pulosari Kecamatan Pulosari dan penempatan lokasi tersebut bersifat sementara karena urgensitas kegiatan Bankom Nataru 2023/2024.
Penempatan titik nol RPU di Desa Pulosari bukan tidak mengalami kendala. Dengan lokasi yang lebih tinggi dari lokasi sebelumnya, sudah barang tentu banyak dijumpai kendala klasik yaitu frekuensi input sangat terganggu karena pada frekuensi yang samadi 143.020 MHz dipergunakan oleh RAPI Lokal di Jawa Tengah di kawasan timur. Beberapa stasiun dari kawasan timur tersebut menggunakan power besar dengan antena mengarah ke barat sehingga menutup transmisi stasiun wilayah Pemalang.
Selain terganggu pada frekuensi input, JZ11ZRW13 masih belum bisa diterima pancarannya dengan sempurna pada beberapa wilayah di Kabupaten Pemalang seperti di Kecamatan Watukumpul dan sebagian Kecamatan Belik. Mengatasi hal-hal tersebut, Pengurus Wilayah memutuskan dengan memindahkan titik nol pada lokasi yang lebih tinggi di kawasan lereng Gunung Slamet yaitu di Dusun Sipendil, Desa Gunungsari, Kecamatan Pulosari.
Ahad tanggal 7 Januari 2024, jajaran DP2OW dan Pengurus Wilayah 1113 Kabupaten Pemalang hadir di titik nol, tepatnya di rumah Sri Puji – JZ11FHD salah satu anggota RAPI Pemalang. Kehadiran jajaran Kepengurusan Wilayah dan rekan-rekan anggota RAPI Kabupaten Cirebon membuat Ketua RAPI Logasari merasa tersanjung dan senang. “Kami senang sekali dengan kehadiran jajaran DP2OW, Pengurus RAPI Wilayah 1113 Kabupaten Pemalang, dan rekan-rekan dari Cirebon,” ucap Shofan – JZ11FQC selaku Ketua RAPI Logasari saat penyambutan.
Relokasi titik nol merupakan upaya dalam rangka penyempurnaan JZ11ZRW13 baik dari sisi pancaran maupun penerimaan. Di samping melakukan relokasi, tim RPU mengupayakan penyempurnaan dengan melakukan pembaruan kabel-kabel antena, konektor serta komponen lain yang telah usang. Proses pemasangan antena transmit dan receive, setting dan instalasi radio selesai hingga sore hari dikarenakan terjeda cuaca hujan yang mulai sering terjadi di kawasan titik nol.
Sementara itu rekan-rekan RAPI Kabupaten Cirebon yang dikomandani Arif Rakhmat – JZ10RAK menyampaikan harapannya saat berpamitan pulang lebih awal, “Mudah-mudahan RPU ini semakin sempurna daya pancar dan penerimaannya sehingga bisa dijadikan media untuk menjalin silaturahmi khususnya rekan RAPI Pemalang dan RAPI Kabupaten Cirebon”.(Gunungsari/07012024/JZ11SDJ).
“
+ There are no comments
Add yours